Resume Pertemuan ke 14 : Menulis dan Menerbit Buku di
Penerbit Andi Yokyakarta
Oleh Rasita
Bersama Nara sumber Edi S. Mulya,S.Si.M,T bekerja di CV,
Singkat sebagai Publishing Consultant Andi Publisher.
Pada Hari Rabu, 22 April 2020 pukul 19.21, ini kata om jay bahwa materi nanti malam akan di sampaikan oleh pak Edi S. Mulyana, om jay memberi kepercayaan pada Mr, Bams untuk memimpin jalannya perkuliahan. Materi di mulai
yang di pimpin oleh Mr Bams, Mr Bams mempersilakan nara sumber untuk memulai
materinya.
Kata pak Edi, setiap penerbit telah di percayakan ISBN dari
perpustakaan nasional, sebagai penananda setiap penerbit, dan dinaungi IKAPI
sebagai lembaga yang di tunjuk pemerintah untuk mewadahi setiap penerbit diluar
penerbit kampus. Penerbit di bawah IKAPI
secara alamiah memilih jalur masing-masing sesuai passionnya dalam menerbitkan
buku.
Kita Sebagai penulis, sebaiknya memahami ciri khas terbitan setiap penerbit. Tentunya bertujuan agar
tulisannya sesuai dengan misi penerbit tersebut. Walaupun ada penerbit yang
dapat menerbitkan segala tema di setiap terbitannya.
Penulis, dapat mengirimkan usulan dan proposal terlebih
dahulu untuk menjajaki apakah jalur tulisannya sudah sesuai dengan visi dan
misi penerbitan atau belum. Hal ini untuk menghemat waktu dan biaya dalam
memersiapkan tulisannya.
Setiap penerbit,
mempunyai SOP dalam memilah, memilih tulisan untuk dijadikan komoditas
industri, dengan tujuan utama tentunya adalah terbitannya dapat terserap di
pasar dengan cepat.
Penerbit mempunyai peta pasar yang dia rekam dari outlet2
nya, sehingga instink penerbitan yang telah lama bergelut di bidangnya akan
semakin terasa. Dari melihat judul, outline, dan siapa penulis, terkadang
penerbit dapat memproyeksikan pasar buku yang menjadi sasarannya
Kunci pertama bagi
penulis adalah pemilihan judul yang baik, pasar sasaran yang akan dituju,
kemudian lakukan sedikit riset pesaing, sehingga dapat dengan gamblang ditawarkan
ke penerbit
Apalagi tema yang ditulis tersebut ternyata tema yang baru,
perlu tambahan data riset kecil yang tidak gampang untuk mempengaruhi penerbit.
Penerbit lebih cenderung mencari tema yang secara data pemasaran
sudah ada, sehingga gamblang dalam membiayai penerbitannya dengan risiko yang
semakin kecil untuk tidak terserap di pasar.
Kirimkan ke beberapa penerbit, apabila penulis belum berpengalaman
bekerjasama dengan penerbit. Penerbit akan menyeleksi tulisan, dengan beberapa
pertimbangan. Paling banyak porsi pemasaran sebagai pertimbangan utamanya.
Berikan sedikit penjelasan pasar sasaran, dengan data-data angka akan lebih
menarik.
Sebagai contoh, saat ini buku yang sangat dicari adalah buku
tentang Covid-19. Cari secepatnya apa, bagaimana, virus tersebut. Apakah buku
yang kita tulis betul-betul mempunyai manfaat pada pembaca. Pesaing buku apakah
sudah ada apa belum. Penulis perintis pertama biasanya dapat menikmati pasar
awal yang cukup menarik. Biasanya tulisan pertama memunyai kualitas yang belum
baik, akan tetapi mengejar momen yang cukup
bagus. Penulis follower biasanya mempunyai penyajian materi yang lebih
baik akan tetapi terkadang menikmati
pasar sisa dari para penulis perintis.
Penulis perintis
effort awal lebih banyak, dan terkadang mempunyai risiko tidak laku juga besar.
Penerbit akan sangat tergantung dari tawaran awal dalam proposal dalam
menentukan penerbitannya. Poposal buku akan semakin sempurnya, jika penulis
telah melakukan proses tulisan bukunya minimal 50% dari rencana keseluruhan.
Supaya proses penyelesaian tulisannya tidak terlalu lama. Penerbit biasanya
memberikan waktu yang beragam untuk menyelesaikan tulisan tersebut.
Banyak penulis yang menebar proposal banyak, akan tetapi
finishing tulisannya lambat. Hal ini akan menghambat proses produksi bukunya,
sehingga terkadang penerbit akan memilih tulisan yang lebih dahulu selesai. Hal
inilah diperlukan manajemen waktu penyelesaian tulisan penulis, supaya dapat segera
diproses di penerbitannya. Proses penerbitan cuku panjang waktunya, dari
administrasi penerbitan awal, editing, setting layout, desain c over, dan
proses produksi. Tanpa ada antrian proses penerbitan buku memakan waktu antara
2 minggu hingga 1 bulan paling lama.
Yang membuat lama adalah proses antrian, baik dari sisi
penulis maupun beberapa bagian di penerbit.
Pada proses administrasi penerbitan, yang perlu dipersiapkan
adalah: Kelengkapan naskah, dari Judul-Sub Judul, Nama Pengarang, Kata
Pengantar, Prakata, Daftar Isi, Bab, hingga Sinopsis. Penulis harus jeli
melengkapi hal demikian, karena biasanya sebelum lengkap, proses selanjutnya
tidak akan dijalankan. Proses editing, akan terbantukan dengan pengetahuan
ejaan, pemilihan kata, kalimat, paragraf hingga hirarki bab yang baik dari
penulis. Kelemahan penulis biasanya
tidak clear saat menentukan hirarki bab, paragraf, kalimat, kata, dan pemilihan
fontasi.
Editor akan membantu hal tersebut, akan tetapi apabila
penulis telah menata dengan baik, maka kerja editor akan lebih fokus ke dalam
bagaimana memilih efektifan kalimat, dan struktur bab yang baik. Setting layout
juga mempunyai peranan yang penting, karena menentukan ukuran buku, jumlah
halaman, dan keindahan halaman per halaman. Titik krusial ada di sini, karena
dengan pengaturan halaman yang baik, makan harga buku akan dapat efektif di
tentukan.
Harga buku yang menarik, akan cukup memengaruhi pembeli
dalam memutuskan akan menikmati buku tersebut atau meninggalkannya.
Desain cover, juga memunyai peranan strategis dalam sebuah
buku. Apalagi tipikan pembeli buku di Indonesia adalah didasarkan dari
keindahan dan seberapa menarik cover buku.
Tipikan pembaca buku
di indonesia adalah, sight seeing, sehingga cover sangat penting sekali dalam
pemasaran buku. Setiap penerbit mempunyai data juga bagai mana cover yang
menarik, dan terbukti mendongkrak pemasaran. Saat proofing, penulis sebaiknya memberikan
beberapa perbaikan ide untuk lebih memperkuat pasar buku yang ditulisnya.
Kerjasama yang baik dari penulis, dan pengetahuan data dari
penerbit akan dapat menentukan keberhasilan tulisan untuk terserap di pasar.
Akan tetapi dari pengalaman kami, tidak ada buku Best seller di
Indonesia,terkadang karena karunia semata, jadi jangan takut menawarkan tulisan
kita kepenerbit, karena pada dasarnya penerbit juga trial and error dalam
menerbitkan bukunya. Hanya pengalaman, dan instuisi terkadang membantu untuk
menghindari kerugian akibat terbitannya tidak laku di pasar.
Contoh yang menjadi prioritas pertama dalam menulis buku
adalah : Peristiwa, hal ini tidak sengaja menemukan tulisan tentang virus, saat
corona di Wuhan bulan Desember 2019 dan januari 2020, ada penulis kami yang telah melakukan riset
tersebut. Dan buku kami yang best seller saat ini adalah buku Covid-19,
walaupun tulisannya kualitasnya belum begitu sempurna.
Buku Laskar Pelangi, adalah buku terlaris di Indonesia,
timing yang tepa t saat itu adalah adanya muktamar Muhammadiyah, dan buku itu
meledak luar biasa dari mulut kemulut
awalnya, word of mout, ingat Muhammadiyah umat yang luar biasa, inilah
awal targetnya buku ini.
Demikianlah rangkuman materi saya mala mini, semoga saya
bisa menjadi penulis yang baik dan bukunya nanti bisa di terbitkan.
Terima kasih juga pada nara sumber pak Edi, Om
Jay dan Mr Bams sebagai pembimbing
Tolong komentarnya teman-teman
ReplyDeleteAyo segera terbitkan bukumu
ReplyDeleteyep...semangat menulis
ReplyDeleteTerimakasih Om www.sarastiana.com
ReplyDeletemantapp luar biasa
ReplyDeleteMantap
ReplyDeleteBagus bu,mari kita lanjutkan.mampir jg k blog saya.trims
ReplyDeleteKeren bu.
ReplyDelete