Resume Pertemuan ke
12 Belajar Menulis kelas 8 online
Oleh: Rasita
Kepala SDN
16 Penarik
Bersama Nara
Sumber Catur Nurochman Oktavian
Ketua
Departemen Litbang PB PGRI
Pada hari
senin 20 April 2020 pukul 19.03 Om Jay mempersilakan Mr.Bams untuk menjadi moderator. Saya merasa senang membaca pembukaan dari om jay.
Mr.Bams
mengucapaka salam kepada semua anggota, dan memberitau bahwa hari ini kita kedatangan Nara sumber luar biasa. saya menjawab salamnya.
Pak Catur memulai materinya : Passion saya dalam menulis dimulai sejak 1999. Pertama
menerbitkan karya dalam bentuk buku di tahun 2003. Sampai sekarang
alhamdulillah terus menulis
Pertama, kita harus kalahkan dulu dua musuh utama dalam
menulis. Apa itu musuh utamanya?
1.
Rasa takut
2.
Rasa malas
Dua musuh utama inilah yang harus kita kalahkan agar dapat memulai
menulis cepat dan tepat. Jangan takut tulisannya jelek, takut dicela, takut
tulisannya sudah basi, dan takut takut lainnya, Ini yang menghambat kita dalam
memulai sebuah tulisan. Setiap penulis yang baik tentu tidak membutuhkan
“mood”. Tidak ada alasan tidak menulis, karena tidak ada mood. Mood harus
disingkirkan dari benak Anda jika menghambat kerja otak dalam menulis.
Bayangkan Anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti wartawan, kolumnis,
dan redaktur majalah. Jika mereka bekerja mengandalkan mood, tentu karirnya
akan tamat seketika.
Saac Asimov, seorang penulis fiksi ilmiah yang memiliki
reputasi bagus, mengakui bahwa cara ia menulis adalah “simpel dan apa adanya”.
Saya garis bawahi. Menulislah dengan simpel dan apa adanya. Menulis hal yang
aktual dan sesuai dengan gaya selingkung media yang akan dituju, menjadi kunci
sebuah tulisan diterbitkan. Seperti dikatakan asimov tadi, seorang penulis yang
baik, maka ia dapat menulis dengan cepat.
Perlu diingat, bahwa setiap orang yang mampu mengerjakan
sesuatu dengan baik, maka ia dapat melakukan lebih cepat dibandingkan orang yang
tidak bekerja secara baik. Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila
Anda menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan
berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.
Menulis adalah sebuah kecakapan atau keterampilan. Bila Anda
menguasai secara detail pengerjaan tulis menulis, maka kecakapan itu akan
berbanding lurus dengan kecepatan pengerjaan.
Menulislah dengan simpel dan apa adanya mengandung maksud,
jadilah dirimu sendiri ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya atau
menjadi diri sendiri ketika menulis? Tentu dengan perbanyak menulis dan membaca
untuk mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the Noted: Jangan paksakan diri dengan menulis
sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda.
“Kalau suka traveling,
tuliskan kisah perjalanan Anda.Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu
yang disukai”. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda.
Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik
adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak
paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu.
Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam
tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat
yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan.
Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut. Menulislah seperti berbicara. Ketika
berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata
atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain,
tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?.
Bagi seorang pemula:
Mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang
pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak
waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Setiap media memiliki gaya selingkung
masing-masing sesuai kebijakan redaksinya. Misalnya, kita perlu mengetahui,
berapa jumlah kata dalam artikel yang bisa dimuat di media itu, dan aturan
penulisannya. Atau rubrik apa saja yang tersedia di media tersebut. Tidak usah
kuatir tulisan kita ditolak dan dianggap jelek. Perbaiki lagi kekurangannya,
dan terus kirim lagi. Banyak faktor mengapa tulisan tidak diterima redaksi.
Mungkin tulisan tidak aktual? Atau space dalam edisi penerbitan sudah penuh.
Terima kasih semua nya.
Assalamualaikum
pak Catur
Nama saya Rasita dari Kab Mukomuko Bengkulu.
Pertanyaan saya.
Apa contoh kata dan kalimat yang kita
masukkan dalam cerita sehingga pembaca tidak paham.
Terima kasih .
Terima kasih ibu Rasita dari Bengkulu.
Pertanyaan yang bagus.
Hindari menulis dengan kalimat yang panjang
dan berulang ulang maknanya.
Contoh:
Ruangan yang biasa aku gunakan sebagai
tempat tidur, sebuah tempat kos dekat stasiun UI, tiap pagi jam 5 pagi aku
terbiasa mendengar deru Kereta Listrik yang membawa penumpang dari
Jakarta-Bogor PP, itu biasanya sampai aku berangkat kerja, suara itu sering
terdengar, sehingga aku sering hafal beberapa kalimat petugas stasiun.
Gaya Selingkung, maksudnya gaya, batasan, sesuai jati diri,
penciri media itu. Sesuai dengan kebijakan redaksi masing masing. Misal, ada
media yang membatasi bahwa tulisan yang akan dimuat di medianya minimal 600
kata, hurufnya times new roman, spasi 1.15, dsb.
Mengatasi rasa takut menulis adalah dengan menulis. Menulis
saja terus menerus. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih
baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak
menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki).
Mengelola konsentrasi yang efektif adalah dengan melakukan
yang Anda sukai. Lakukan pekerjaan yang Anda cintai. Gairah dan fokus pada
sesuatu yang kita sukai, cintai akan lebih tinggi dibandingkan sesuatu yang
kita tidak sukai. Maka menulislah dari sesuatu hal kecil yang Anda sukai. Fokus
pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik. Passion
Yang memotivasi saya menulis adalah rasa suka. Passion. Ada
kenikmatan dan kebahagiaan bisa berbagi inspirasi, motivasi, pengetahuan
melalui tulisan. Awalnya saya suka menulis lirik lagu dan puisi, lalu menulis artikel
populer, cerita anak, karena dulu pernah menjadi guru TK juga.
Menulis keseharian perilaku anak didik di
prasekolah sungguh menggemaskan. Menyenangkan.
Menulis keseharian perilaku anak didik di prasekolah sungguh
menggemaskan. Menyenangkan.
Dalam menulis memang ada kalanya tidak selesai langsung.
Apalagi ketika writer's block itu datang. Agar tetap konsisten, maka kita dapat
membaca tulisan tulisan orang lain yang sejenis atau dari buku bacaan sebagai
referensi. Sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas
dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain
tanpa dicantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide
dari tulisan orang lain, sah-sah saja.
Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang
suka mendegar atau kecerdasan audionya lebih,maka ketika mendengar sesuatu,maka
siapkan catatan poin penting dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan
rekam,kemudian barulah di tuliskan
Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan.
Demikianlah rangkuman yang dapat saya buat semoga
bermanfaat, dan terima kasih pak catur,Om Jay, Mr Bams yang telah membimbing
kami .
Tolong Komentarnya ya
ReplyDeleteRasa takut dan malas memang harus dikubur dalam²
ReplyDeleteTulisannya mantul
betul sekali Bun harus diusir
DeleteMari berani menulis
ReplyDeleteYa Mr Bams ... terima kasih
Deletebanyak jalan menujua percetakan...klau sudah bagus beginimah.
ReplyDeleteMantap bu.
ReplyDelete