Monday, October 12, 2020

 

PENGALAMAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PENDEMI COVID-19

 

Ditulis: Rasita,S.Pd SDN 16 Penarik dan Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.

Berawal dari tahun Baru 2020, isu – isu tentang virus Corona mulai tersebar di media – media baik itu media elektronik, media cetak maupun dunia maya. Facebook, whatspp, instegram, twiterr, talegram dan lain – lain.

Tak pernah terbayangkan oleh saya bahwa kita bisa mengajar dari jarak jauh, dan corona membuat orang bekerja dari rumah. saya sendiri langsung cepat menyesuaikan diri dengan stuasi yang terjadi saat ini, dengan berusaha belajar menggunakan IT serta mencari tempat belajar online. virus corana telah merubah mensadt saya menjadi Laptop teman sejati saya sehari - hari untuk mengantar Pendidikan untuk guru saya dan siswa saya.

Tetapi apa sebenarnya virus corona kita belum mengetahui secara detail betul, mulai hangatnya berita di Indonesia adalah di bulan Februari, nah kita mulai mencari tau apa yang sebenarnya dan apa akibatnya kalau sudah terserang Corona, satu persatu kita mulai mengerti dan mulai waspada.

Tepatnya tanggal 16 Maret  2020 pukul 10.00 saya mendapat telepon dari Dinas Pendidikan, bahwa sekolah akan di liburkan selama 2 minggu guna untuk memutus rantai Virus Corona. Dan siswa belajar dari rumah.

Pada tanggal 17 Maret kita memberi pengumuman dengan siswa bahwa Sekolah akan di liburkan selama 2 minggu dan anak – anak akan belajar dari rumah. Namun konsep Pembelajar Dari Rumah (BDR) kita belum tau, Cuma kita wanti wanti saja minta no hp orang siswa, kalau – kalau bisa pembelajaran lewat Wa grup.

Dengan istilahnya Pembelajaran jarak Jauh (PJJ), terus terang kita belum punya konsep yang jelas masih meraba – raba yang penting dalam pemikiran kita Keselamatan kesehatan di utamakan.

Pembelajaran berlangsung lewat wa grup yang disiapkan oleh guru – guru, namun belum begitu efektif masih terdapat siswa yang terkendala tidak punya HP dan sinyal lemot serta tidak mampu membeli koata.

Pembelajaran Jarak Jauh selama 2 minggu telah berlangsung, namun hasilnya kurang memuaskan. Dikarena guru dan siswa belum memahami bagaimana pembelajaran yang efektif dan efesien ketika Belajar Jarak Jauh.

Surat edaran kedua dari dinaspun di perpanjang masa liburnya  selama 2 minggu lagi. Kepala Sekolah mengundang semua guru untuk dating ke Sekolah tepatnya tanggal 3 april untuk mengevaluasi pembelajaran jarah jauh 2 minggu berlalu serta mencari selusi untuk 2 minggu kedepannya lagi


Hasil Evaluasi adalah siswa ada sebagian yang tidak mengikuti pembelajaran, ada yang tidak lengkap tugas yang di kirim di sebabkan tidak punya HP, tidak punya kuota, sinyal lemot dan tidak mengerti cara mengrjakan tugas.

Solusi yang harus diambil adalah guru mendatangi siswa kerumah untuk membantu. Jadi sistimnya daring Cuma memakai satu cara yaitu tugas di kirim lewat wa grup.


Surat edaran dinaspun datang lagi memberitau bahwa guru harus masuk sekolah dengan mengirim tugas dari sekolah menggunakan wi-fi Sekolah.

Pembelajaran terjadi lagi dengan sistim Daring dan luring, namun belum begitu sempurna, sampai pada semester genappun  tiba. Ulangan sitem darurat dilakukan, tetapi tetap mengaju dengan nilai semester ganjil.

Selesai ulangan semester genap, kepala sekolah bersama dewan guru dan Komite rapat untuk menyusun program tahun ajaran baru 2020 – 2021, dengan hasilnya pembagian rapor akan mengundang wali murid untuk membagi rapor siswa sekaligus pendataan keadaan siswa guna untuk meng anisipasi kalau terjadi perpanjangan Pembelajaran Jarak Jauh

Pembagian rapor siswa mengahadirkan orang tua siswa dengan berpedoman pratokol kesehatan, menyiapkan sentitezer, pengugukur suhu, cuci tangan, memakai masker dan mengatur jarak  ketemu


Pemeriksaan Suhu setiap wali murid yang dating, untuk menghindari virus corona


Cuci tangan sebelum ketemu dengan guru demi menjaga prtokol kesehatan, kesehatan terjaga insha allah terhindar dari penyakit atau viris corona.


Membagi Rapor dilaksanakan  di depan Teras Sekolah, ini juga menghindar kontak pisik atau tempat jangan  banyak  tersentuh wali murid atau masa.

Setiap orang tua siswa yang datang mengambil rapor di data keadaan serana IT nya serta kemapuan siswa dan orang tua menggunakan IT dan kemapuan orang tua untuk membimbing siswa belajar dirumah.



                                                                       

Video Pemetaan siswa, untuk menentukan kesiapan siswa belajar  jarak jauh

Dengan hasil Pemetaan keadaan siswa maka ketemulah data:

1.      Siswa yang mempunyai HP 122 orang

2.      Siswa yang tidak punya HP 5 orang

3.      Siswa yang tidak bisa menggunakan HP 4 orang

4.      Orang tua yang tidak bisa menggunakan HP 10 orang

5.      Orang tua yang tidak mampu membimbing siswa 10 orang

6.      Orang tua yang tidak mampu membeli kuota 10 orang

Maka dengan dasar data diatas dapat kami simpulkan pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan dua system yaitu:

1.      Daring

2.      Luring.

 

1.      Untuk pembelajaran Daring guru masih banyak kurang mengerti dengan menggunakan tekhnologi, baik menggunakan aplikasi maupun menggunakan webset dan lain – lain.

Kepala sekolah mengambil inisiatif untuk menggadakan pelatihan sederhana tingkat sekolah dengan nara sumber Kepala sekolah sendiri, untuk belajar IT.

Pembelajaran pertama adalah menggunkan Zoom meeting, dengan di ikuti seluruh dewan guru, ini dokumentasinya




Kemudian Yang kedua cara menggunakan blog dan google Froms, semua guru antusias belajar dan tidak terasa hari sudah sore

Menggunakan google froms, google from digunakan untuk mengisi absen dan pemberian tugas kepada siswa.


Menggunakan blog, untuk menyampaikan materi, tugas dan absensi kepada siswa.

Setelah guru bisa menggunakan ZOOM, Blog dan google froms, guru mulai mempraktekkan sesama teman dulu takut nanti salah yang dikirim, setelah merasa benar dan tidak meng kuatirkan lagi, guru mulai Percaya Diri dan akan elaksanakan waktu tahun ajaran baru berlangsung.

Tahun ajaran baru 2020 – 2021, telah tiba , di SDN 16 Penarik mulai menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dengan dua system Daring dan Luring, dengan persiapan yang sudah matang.

Pertama masuk sekolah semua guru Hadir, wali murid beberapa orang dataang untuk mengambil buku paket untuk siswa bagi yang daring tetapi yang datang sudah di bagi jadwal oleh guru. Dengan mengaju protocol kesehatan.

Pembelajaran Mulai di laksanakan, guru pertama menggunakan Blog, siswa dan wali murid di pandu oleh dewan guru cara  membuka blog, di blog diisi dengan Video pendek untuk menyapa siswa dan menjelaskan pembelajaran sedangkan tugas di tulis di blog dan dikirim linknya lewat wa grup.

Hasil pertama mengecewakan karena ada beberapa siswa tidak bisa membukanya, namun guru tetap memandu dan tidak bosan – bosan mengarahkan siswa dan wali murid bisa membukanya. Alhamdulilah beberapa hari kemudian guru sudah berhasil membuat siswa dan wali murid mengerti dengan blog.

Berikutnya lagi guru mengabsen siswa dan mengirim tugas denagn siswa menggunakangoogle froms, ternyata juga ada kendala siswa berulang – ulang mengisi google fromnya, setelah di buka respondennya yang mengisi melebihi dari jumlah siswa perkelas, namun guru kemali engarahkan siswa dengan memberitahu bahwa cukup sekali saja kalau sudah di submit berate sudah diabsen.

Alhamdulilah untuk Google froms hanya satu hari saja siswa dan wali urid sudah biasa, absen dan tugas siswa berjalan dengan lancar atau sukses.

Jadi tugas yang di berikan dengan siswa bermacam – macam dan berveriasi cara penyampaiannya dan materinya di sederhanakan sesuai dengan lingkungan setempat. Ini adalah dokumentasi siswa menunjukkan tugas yang di ker


Ini siswa mengerjakan tugasnya dengan melihat wa grup dan Video yang di berikan oleh guru.

Kemudian juga siswa pertama kali mengisi absen atau tugas lewat google froms ada juga lucunya, dia berkali – kali mengisi, akhirnya di tengok dari respon melebihi dari jumlah siswa yang sebenarnya, maka guru menuntun siswa untuk cara mengisinya hanya satu kali. Di blogpun juga ada siswa yang tidak mengisi namun guru selalu merespon dan memberi arahan dengan baik.





 


Pembelajaran Alhamdulillah sudah mulai bisa di mengerti oleh siswa dan wali murid baik lewat blog maupun lewat google froms. Sehingga guru merasa senang dan siswapun juga demikian


Inilah dokumen guru semangat memberi tugas, selalu stanbay di ruangan untuk menyapa dan mengirim tugas pada siswa, walaupun sinyal sering tidak bersahabat.

 

Namun tidak semua siswa yang konsekwen dengan mengerjakan tugas, masih ada yang kurang peduli tapi guru selalu berbuat baik untuk siswa, gurupun mendatangi siswa yang tidak mengirim tugasnya, walaupun dalam pemetaan awal murid tersebut mempunyai serana IT yang lengkap dan masuk dalam daftar pembelajaran Daring, inilah dokumentasi guru mendatangi siswa yang kurang peduli.

 

 

 

 

 

 

Guru menunjukkan bahwa tugas yang belum di kerjakan

 

 

 

 

 

 

 

Guru menunjukkan bahwa tugas sudah dikirim lewat wa grup.

2.      Untuk Pembelajaran Luring, guru menentukan jadwal setiap minggu 2 kali pertemuan dengan cara wali murid dan siswa datang kesekolah untuk menjemput tugas kemudian hari berikutnya mengantar tugas. Inilah dokumentasi siswa menjemput tugas

 

 

 

 

 

 

 

 

Kalau siswa tidak datang sekolah gurupun mendatangi siswa kerumah, inilah buktinya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Demikianlah tulisan yang saya buat, supaya bisa bermanfaat untuk pembaca dan mohon keritikan dan sarannya. Terima kasih tim penilai dan pembaca.