Ditulis: Rasita,S.Pd SDN 16 Penarik dan Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko
Provinsi Bengkulu.
Berawal dari tahun Baru 2020, isu – isu tentang virus Corona
mulai tersebar di media – media baik itu media elektronik, media cetak maupun
dunia maya. Facebook, whatspp, instegram, twiterr, talegram dan lain – lain.
Tak pernah terbayangkan oleh saya bahwa kita bisa mengajar dari jarak jauh, dan corona membuat orang bekerja dari rumah. saya sendiri langsung cepat menyesuaikan diri dengan stuasi yang terjadi saat ini, dengan berusaha belajar menggunakan IT serta mencari tempat belajar online. virus corana telah merubah mensadt saya menjadi Laptop teman sejati saya sehari - hari untuk mengantar Pendidikan untuk guru saya dan siswa saya.
Tetapi apa sebenarnya virus corona kita belum mengetahui
secara detail betul, mulai hangatnya berita di Indonesia adalah di bulan
Februari, nah kita mulai mencari tau apa yang sebenarnya dan apa akibatnya
kalau sudah terserang Corona, satu persatu kita mulai mengerti dan mulai
waspada.
Tepatnya tanggal 16 Maret
2020 pukul 10.00 saya mendapat telepon dari Dinas Pendidikan, bahwa
sekolah akan di liburkan selama 2 minggu guna untuk memutus rantai Virus
Corona. Dan siswa belajar dari rumah.
Pada tanggal 17 Maret kita memberi pengumuman dengan siswa
bahwa Sekolah akan di liburkan selama 2 minggu dan anak – anak akan belajar
dari rumah. Namun konsep Pembelajar Dari Rumah (BDR) kita belum tau, Cuma kita
wanti wanti saja minta no hp orang siswa, kalau – kalau bisa pembelajaran lewat
Wa grup.
Dengan istilahnya Pembelajaran jarak Jauh (PJJ), terus terang
kita belum punya konsep yang jelas masih meraba – raba yang penting dalam
pemikiran kita Keselamatan kesehatan di utamakan.
Pembelajaran berlangsung lewat wa grup yang disiapkan oleh
guru – guru, namun belum begitu efektif masih terdapat siswa yang terkendala
tidak punya HP dan sinyal lemot serta tidak mampu membeli koata.
Pembelajaran Jarak Jauh selama 2 minggu telah berlangsung,
namun hasilnya kurang memuaskan. Dikarena guru dan siswa belum memahami
bagaimana pembelajaran yang efektif dan efesien ketika Belajar Jarak Jauh.
Surat edaran kedua dari dinaspun di perpanjang masa liburnya selama 2 minggu lagi. Kepala Sekolah
mengundang semua guru untuk dating ke Sekolah tepatnya tanggal 3 april untuk
mengevaluasi pembelajaran jarah jauh 2 minggu berlalu serta mencari selusi
untuk 2 minggu kedepannya lagi
Hasil Evaluasi adalah siswa ada sebagian yang tidak mengikuti
pembelajaran, ada yang tidak lengkap tugas yang di kirim di sebabkan tidak
punya HP, tidak punya kuota, sinyal lemot dan tidak mengerti cara mengrjakan
tugas.
Solusi yang harus diambil adalah guru mendatangi siswa
kerumah untuk membantu. Jadi sistimnya daring Cuma memakai satu cara yaitu
tugas di kirim lewat wa grup.
Surat edaran dinaspun datang lagi memberitau bahwa guru harus
masuk sekolah dengan mengirim tugas dari sekolah menggunakan wi-fi Sekolah.
Pembelajaran terjadi lagi dengan sistim Daring dan luring,
namun belum begitu sempurna, sampai pada semester genappun tiba. Ulangan sitem darurat dilakukan, tetapi
tetap mengaju dengan nilai semester ganjil.
Selesai ulangan semester genap, kepala sekolah bersama dewan
guru dan Komite rapat untuk menyusun program tahun ajaran baru 2020 – 2021,
dengan hasilnya pembagian rapor akan mengundang wali murid untuk membagi rapor
siswa sekaligus pendataan keadaan siswa guna untuk meng anisipasi kalau terjadi
perpanjangan Pembelajaran Jarak Jauh
Pembagian rapor siswa mengahadirkan orang tua siswa dengan
berpedoman pratokol kesehatan, menyiapkan sentitezer, pengugukur suhu, cuci
tangan, memakai masker dan mengatur jarak ketemu
Pemeriksaan Suhu setiap wali murid yang dating, untuk
menghindari virus corona
Cuci tangan sebelum ketemu dengan guru demi menjaga prtokol
kesehatan, kesehatan terjaga insha allah terhindar dari penyakit atau viris
corona.
Membagi Rapor dilaksanakan di depan Teras Sekolah, ini juga menghindar
kontak pisik atau tempat jangan banyak tersentuh wali murid atau masa.
Setiap orang tua siswa yang datang mengambil rapor di data
keadaan serana IT nya serta kemapuan siswa dan orang tua menggunakan IT dan
kemapuan orang tua untuk membimbing siswa belajar dirumah.
Video Pemetaan siswa, untuk menentukan kesiapan siswa belajar
jarak jauh
Dengan hasil Pemetaan keadaan siswa maka ketemulah data:
1.
Siswa
yang mempunyai HP 122 orang
2.
Siswa
yang tidak punya HP 5 orang
3.
Siswa
yang tidak bisa menggunakan HP 4 orang
4.
Orang
tua yang tidak bisa menggunakan HP 10 orang
5.
Orang
tua yang tidak mampu membimbing siswa 10 orang
6.
Orang
tua yang tidak mampu membeli kuota 10 orang
Maka dengan dasar data diatas dapat
kami simpulkan pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan dua system yaitu:
1. Daring
2. Luring.
1. Untuk pembelajaran Daring guru masih
banyak kurang mengerti dengan menggunakan tekhnologi, baik menggunakan aplikasi
maupun menggunakan webset dan lain – lain.
Kepala sekolah mengambil inisiatif
untuk menggadakan pelatihan sederhana tingkat sekolah dengan nara sumber Kepala
sekolah sendiri, untuk belajar IT.
Pembelajaran pertama adalah
menggunkan Zoom meeting, dengan di ikuti seluruh dewan guru, ini dokumentasinya
Kemudian Yang kedua cara menggunakan blog dan google Froms, semua guru antusias belajar dan tidak terasa hari sudah sore
Menggunakan google froms, google from digunakan untuk mengisi
absen dan pemberian tugas kepada siswa.
Menggunakan blog, untuk menyampaikan materi, tugas dan
absensi kepada siswa.
Setelah guru bisa menggunakan ZOOM, Blog dan google froms, guru
mulai mempraktekkan sesama teman dulu takut nanti salah yang dikirim, setelah
merasa benar dan tidak meng kuatirkan lagi, guru mulai Percaya Diri dan akan
elaksanakan waktu tahun ajaran baru berlangsung.
Tahun ajaran baru 2020 – 2021, telah tiba , di SDN 16 Penarik
mulai menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dengan dua system Daring dan Luring,
dengan persiapan yang sudah matang.
Pertama masuk sekolah semua guru Hadir, wali murid beberapa
orang dataang untuk mengambil buku paket untuk siswa bagi yang daring tetapi
yang datang sudah di bagi jadwal oleh guru. Dengan mengaju protocol kesehatan.
Pembelajaran Mulai di laksanakan, guru pertama menggunakan
Blog, siswa dan wali murid di pandu oleh dewan guru cara membuka blog, di blog diisi dengan Video
pendek untuk menyapa siswa dan menjelaskan pembelajaran sedangkan tugas di
tulis di blog dan dikirim linknya lewat wa grup.
Hasil pertama mengecewakan karena ada beberapa siswa tidak
bisa membukanya, namun guru tetap memandu dan tidak bosan – bosan mengarahkan
siswa dan wali murid bisa membukanya. Alhamdulilah beberapa hari kemudian guru
sudah berhasil membuat siswa dan wali murid mengerti dengan blog.
Berikutnya lagi guru mengabsen siswa dan mengirim tugas
denagn siswa menggunakangoogle froms, ternyata juga ada kendala siswa berulang
– ulang mengisi google fromnya, setelah di buka respondennya yang mengisi
melebihi dari jumlah siswa perkelas, namun guru kemali engarahkan siswa dengan
memberitahu bahwa cukup sekali saja kalau sudah di submit berate sudah diabsen.
Alhamdulilah untuk Google froms hanya satu hari saja siswa
dan wali urid sudah biasa, absen dan tugas siswa berjalan dengan lancar atau
sukses.
Jadi tugas yang di berikan dengan siswa bermacam – macam dan berveriasi cara penyampaiannya dan materinya di sederhanakan sesuai dengan lingkungan setempat. Ini adalah dokumentasi siswa menunjukkan tugas yang di ker
Ini siswa mengerjakan tugasnya dengan melihat wa grup dan
Video yang di berikan oleh guru.
Kemudian juga siswa pertama kali mengisi absen atau tugas
lewat google froms ada juga lucunya, dia berkali – kali mengisi, akhirnya di
tengok dari respon melebihi dari jumlah siswa yang sebenarnya, maka guru
menuntun siswa untuk cara mengisinya hanya satu kali. Di blogpun juga ada siswa
yang tidak mengisi namun guru selalu merespon dan memberi arahan dengan baik.
Pembelajaran Alhamdulillah sudah
mulai bisa di mengerti oleh siswa dan wali murid baik lewat blog maupun lewat
google froms. Sehingga guru merasa senang dan siswapun juga demikian
Inilah dokumen guru semangat memberi
tugas, selalu stanbay di ruangan untuk menyapa dan mengirim tugas pada siswa,
walaupun sinyal sering tidak bersahabat.
Namun tidak semua siswa yang konsekwen
dengan mengerjakan tugas, masih ada yang kurang peduli tapi guru selalu berbuat
baik untuk siswa, gurupun mendatangi siswa yang tidak mengirim tugasnya,
walaupun dalam pemetaan awal murid tersebut mempunyai serana IT yang lengkap
dan masuk dalam daftar pembelajaran Daring, inilah dokumentasi guru mendatangi
siswa yang kurang peduli.
Guru menunjukkan bahwa tugas yang belum
di kerjakan
Guru menunjukkan bahwa tugas sudah
dikirim lewat wa grup.
2. Untuk Pembelajaran Luring, guru
menentukan jadwal setiap minggu 2 kali pertemuan dengan cara wali murid dan
siswa datang kesekolah untuk menjemput tugas kemudian hari berikutnya mengantar
tugas. Inilah dokumentasi siswa menjemput tugas
Kalau siswa tidak datang sekolah gurupun mendatangi siswa
kerumah, inilah buktinya
Demikianlah tulisan yang saya buat, supaya bisa bermanfaat
untuk pembaca dan mohon keritikan dan sarannya. Terima kasih tim penilai dan
pembaca.
mohon komentarnya kawan - kawan
ReplyDeleteSiap buk,,,,,
Deletemohon komentarnya ya
ReplyDeleteMantap buk,,,,,
ReplyDeleteMantap buk,,,,,
ReplyDeleteMantap buk,,,,,
ReplyDeleteMantap buk ketua..
ReplyDelete