Friday, May 1, 2020

Mari Menulis dimulai Sejak Dini dan Terbitkan bukunya


Resume pertemuan ke 18 belajar menulis online gelombang ke 8
Oleh Rasita

Bersama nara sumber Dadang Kadarusman, beliau mempunyai seorang bapak berprofesi sebagai guru SD, ketika itu orang tuanya sering membawa buku-buku cerita. Dari situlah beliau suka membaca. Dan menulis, sejak sejak kecil beliau sudah menulis. Alhamdulillah samapai hari ini allah masih kasih beliau kekuatan untuk menulis.

Marilah kita mulai menulis, menulis jangan kita anggap susah atau sulit, kalau kita sudah terbiasa nanti bisa menjadi kebiasaan tanpa beban. Dan janganlah kita kejar  menulis supaya bisa menerbitkan buku, menulislah dengan rasa penuh percaya diri dan penuh semangat semoga tumbuh kebiasaan, kalau kebiasaan sudah tumbuh dengan baik kita akan mendapat untung, diantaranya bisa menerbitkan buku, bisa untuk persyaratan kenaikan pangkat dan bisa mendapat uang.

Nah Dalam forum ini nara sumber mengawali: mungkin saya hanya bisa membawakan materi sedikit saja karena adanya keterbatan ilmu saya dan hal-hal lainnya. Namun semoga yang sedikit ini bisa menjadi tambahan referensi bagi bapak ibu yang ingin meningkatkan kemampuan menulisnya.

Saya rasa perkenalannya cukup sekian dulu ya Om B. Jika bapak dan ibu ingin mengenal saya lebih lanjut silakan kunjungi website saya www.dadangkadarusman.com

Bapak ibuk izinkan saya untuk mengkombinasikan antara menulis dengan pesan suara. Tema kita kali ini adalah tentang MENULIS SETIAP HARI dan MENERBITKAN BUKU ya

Saya tanya, cara apa yang tidak Anda ketahui itu? Saya tidak tahu apakah hal itu juga dihadapi oleh bapak ibu di forum ini. Ya cara menerbitkan buku, jawabnya.
Apa itu yang harus diperbaiki?

Pikiran dia tentang "Cara Menerbitkan buku."

Tapi dari dialog sederhana itu kemudian saya melihat ada 1 aspek yang perlu diperbaiki pada orang yang ingin mempunyai hasil karya berupa buku

Bapak Ibu ketahuilah bahwa hari ini, menerbitkan buku itu sangat mudah sekali.

Beda dengan 20 tahun lalu ketika saya pertaman kali ingin menerbitkan buku. Ditolak penerbit itu biasa sekali.

Sekarang tantangan terbesar kita BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya
Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit.
Kita, tidak perlu mendatangi penerbit lagi,  mereka yang datang kepada kita.
Buku-buku saya pada umumnya adalah hasil dari penerbit datang dan menwarkan untuk menerbitkan naskahnya, Kan enak ya kalau begitu, Nantinya tinggal bapak ibu aja mau menerbitkannya atau tidak.

 So, pembahasan kita kali ini akan saya fokuskan kepada cara menulis setiap harinya.

 Sebab saya percaya bahwa, penerbit akan mendatangi Anda jika skill menulis Anda sudah sesuai dengan yang mereka cari

 Jadi pelajaran pertama, jangan lagi berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah. Gampang banget.
Lalu bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?

Menulis setiap hari memang mengasyikkan , mari kita menulis dengan hati yang ikhalas dan dengan rasa penuh senang  dan gembira, sebab apabila kita menulis dengan rasa penuh dengan kesenangan berarti kita bisa menjadi penulis yang sejati atau sepanjang hayat . Munulis dengan penuh ketergantungan dengan orang lain, seperti contoh kita mempunyai ide tapi orang lain yang mengembangkan atau orang lain yang menulisnya itu hanya berjalan beberapa kali saja suatu saat nanti kita cepat bosan dan berhenti menerbitkan buka.

Bercita-citalah menjadi penulis supaya bisa menerbitkan buku, jangan bercita-cita menerbitkan buku saja toh akhirnya timbul bosan dan kita akan berhenti.

 Kenapa kita menulis setiap hari ? banyak alasan tapi saya memilih 3 alasan

1.       Dalam persfektif pembelajaran karena biasa kita jadi terbiasa, kita akan jadi terampil
Menulis adalah kombinasi antara menulis menggerakkan jari, apa yang kita pikirkan itu bisa diterjemahkan kedalam tulisan.


2.       menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa. Jadi, nanti kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan.  dan itu terjadi secara refleks saja.  Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu.


Orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu. atau butuh seseorang yang mau mendengarnya, padahal, belum tentu ada yang mau dengan kan?. Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya. yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu.  kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana


3.        Yang ketiga. menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat.  Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya. Melainkan orang yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri.

Bagimana kemampuan itu diasah? Dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS. Jadi, bapak ibu sekalian. Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari.


Seberapa banyak?  Kalau saya pribadi, 1 hari 1 artikel. Nah kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya kan ya.  Kan jaman dulu kalau kita mau mengirim artikel ke koran, itu ada ketentuan jumlah kata. Hal itu membuat penulis pemula kesulitan. kenapa ? Karena bukan hal yang mudah untuk menuanggkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang ditentukan. Maka bagi saya, ukurannya adalah "1 Artikel".  Artikel itu apa? Sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain. Begitu ukurannya. 


Jadi, yang penting dalam 1 hari itu ada karya tulis ibu bapak yang "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya.  kenapa saya pakai kata KALAU? Karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel itu. Duh, sedih banget ya. sudah cape-cape nulis tapi kok nggak ada yang baca.  Nah, ini penting bapak ibu.  Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak.  kenapa? Karena kalau orang lain baca pun belum tentu feedbacknya positif kan ya.  Kan tidak sedikit orang yang berhenti menulis karena pembacanya memberi feedback negatif.
so, yang penting menulis saja dulu. Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal untuk dibaca orang, YAKIN DEH bakal dibaca
Setelah membahas tentang WHY yang berhubungan proses membiasakan diri dalam menulis itu Sekarang kita bahas WHATnya. WHAT makes you write something?  Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis? Pertanyaan ini sederhana. Tapi orang yang tidak menemukan jawaban yang tepat, akan berhenti ditengah jalan.  Jadi mari kita tanyakan kepada diri sendiri dulu apa yang mendorong kita menulis. dengan kata lain, apa sih tujuan kita menulis?. Contoh. Ada orang yang menulis agar mendapatkan uang? Ada. Dulu, saya pernah berada di level itu.


Saya menulis untuk mendapatkan uang, karena saya butuh untuk biasa sekolah.
Apakah saya berhasil? Lebih banyak gagalnya daripada berhasilnya.
lebih banyak naskah yang dikembalikan redaksi daripada diterbitkan
Saat itulah kemudian saya sadar bahwa, menulis karena ingin mendapatkan uang; bukanlah nilai pribadi saya.


Dan sampai sekarang, saya menulis BUKAN untuk uang.  Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita
Kedua, menulis dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.


Bapak ibu boleh nggak menjadikan uang sebagai pendorong utama dalam menulis. boleh saja. tidak masalah. Tapi nanti seiring berjalannya waktu kita akan menemukan apa dorongan yang paling cocok buat kita
Kedua, menulis dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.


dulu ketika saya menulis karena uang, kadang saya kecewa karena penerbit menolak. Seperti diremehkan oleh mereka deh rasanya
Kita juga bisa kecewa jika bayarannya ternyata tidak seperti yang kita harapkan
maaf waktunya 5 menit lagi,
Royalti penulisan buku misalnya.
Siap
Lalu kalau menulis setiap hari Idenya dari mana?
Ini pertanyaan banyak orang
Nah ini penting saya sampaikan
Bapak ibu,  segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita olah saja.
pegang teguh prinsip itu
berapa banyak rangsangan yang masuk kedalam sistem panca indra dan indra ke 6 kita?
Jumlah rangsangan itu TAK TERHINGGA
Maka itu berarti bahwa sumber ide penulisan kita bisa SAAAANGAT banyak. Contoh. Hal apa yang bapak ibu tangkap dengan panca indra sekarang?

Ada bunyi AC?

Itu sumber ide
Ada suara seseorang yang lewat didepan rumah? itu sumber ide
Ada bunyi PRAAAANG! gara-gara panci jatuh? semua sumber ide.
Dan ide itu, hanya butuh sentuhan berupa mengolah pikiran yang kemudian menuangkan hasil olah pikir itu kedalam tulisan
dan karena rangsangan itu selalu ada setiap hari, maka kita semua sebenarnya bisa menulis setiap hari
Saya kira itu pengantarnya dari saya
kita lanjutkan dengan diskusi atau latihan Om B?
Terima kasih Om Deka.
Setiap saat ada ide disanalah sumber tulisan kita 


Menulislah buat kita, bukan untuk orang lain, berilah yang terbaik kepada tulisan kita sendiri. Sehingga mendapat yang terbaik dari kita berikan. Sedangkan pembaca, adalah pihak yang ikut menikmati  manfaat tulisan kita. Dengan begitu, maka lewat tulisan kita; kita menjadi pribadi yang lebih baik terlebih dahulu. Sambil mengajak orang lain untuk menemani perjalanan menuju perbaikan diri itu. So teruslah menulis. Karena dengan menulis, kita melayani diri sendiri dan memberi manfaat untuk orang lain atau teman kita.

Demikianlah Rangkuman saya, mudah-mudahan apa yang di pelajari hari ini bisa membuahkan hasil yang baik, bisa menjadi penulis sekaligus bisa menerbitkan buku-buku.
Terima kasih nara sumber dan om Jay yang telah mendampingi serta Mr.Bams.

2 comments: