Tuesday, May 12, 2020

MENJADI GURU DAN MENULIS


                                     INTERNET DAN GURU MENULIS

                                                     
                                                           Oleh: Rasita

Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah,  dan kita bekerja bersama – sama, saling tolong menolong, bersatu padu, dan gotong royong kata Presiden Joko widodo pada tanggal 15 Maret 2020. di dalam menghadapi libur COVID-19.

Berawal dari sinilah penulis merespon tawaran dari pemerintah, salah satunya adalah belajar dari “ Rumah “  dengan memanfaatkan masa libur COVID-19 yang begitu panjang, dan bisa mengurangi kejenuhan berada dirumah tanpa kegiatan yang positif, dan juga  untuk bisa  belajar yang lebih tepat sekarang ini,  adalah belajar menggunakan internet dalam kegiatan yang positif, salah satu contohnya belajar menulis lewat online dan menyimpan tulisan di Blogspot.

INTERNET DAN ERA GURU MENULIS

Di musim mewabahnya COVID-19 ini, Internet jadi incaran, dicari dan  diminati hampir semua orang, tak ke tinggalan pentingnya bagi guru, kepala sekolah dan pekerja kantor lainnya. Saat edaran dari Pemerintah keluar mewajibkan Pegawai dan Pekerja lain untuk melakukan pekerjaan dari rumah tentu harus menggunakan INTERNET.

Kondisi  Pendemi COVID-19 mengakibatkan perobahan yang luar biasa, terutama untuk Pendidikan, semua jenjang harus beradabtasi secara tiba-tiba drastic untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui online (daring).

Tentu hal ini bukan lah mudah karena belum semuanya  mengerti dan menguasai Internet, bagai mana kita harus mengatasinya ? tentulah kita harus merobah minsetd kita. Kita harus mengikuti jamannya sekarang, mau tak mau kita harus belajar, belajar, dan belajar.

Harus Belajar Internet.

Dimanakah tempat kita belajar? Mbah google menanti dan menerima kita sebagai murid dan sebagai guru untuk bertanya, apa yang google tidak tahu, semuanya dia bisa menjawab pertanyaan kita, selagi kita punya semangat dan motvasi untuk berobah menjadi orang yang kreatif dan inovatif.
Di Internet banyak yang bisa kita ikuti, seperti contoh: mengikuti group - group guru penggerak, Facebook, twiter, instegram, talegram, dan Aplikasi Zoom, Webex, youtobe serta yang lain – lainnya.

Akses – akses tersebut dapat di manfaatkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan, sangat di perlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama bagi Pendidik.

Pendidik di tuntut untuk kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan dengan jenjang Pendidikan dan kebutuhannya.

Pola pikir yang positif dan semangat  berinovasi yang tinggi ini, dapat membantu menerapkan belajar daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tepat dan berkualitas, belajar dirumah dengan menggunakan media daring atau internet mengharapkan orang tua sebagai role model dalam pendampingan belajar anak menjadi baik dan mudah.

Bagi guru adalah bagai mana membuat pembelajaran tidak menonton dan tidak membuat siswa stress, tentu perlu banyak belajar. baik itu belajar internet, belajar menulis ataupun  banyak membaca.

Guru memang agen perubahan bahkan sejak dahulu kala. Dengan perubahan kurikulum pun guru sudah taat kondisi, tentu dengan ketulusan. Tetapi ada yang tidak boleh ketinggalan, bahwa menulis harus mampu membangun sebuah pradigma yang kuat untuk dapat membawa anak sebagai generasi bangsa, masuk dalam sebuah kondisi dimana anak dalam alam kekinian dihadapkan pada problematika yang begitu kompleks, dari sebuah ancaman global bahkan degradasi yang begitu hebat. semoga tulisan semakin nampak mencerminkan guru dengan segudang kepribadian, karena guru memiliki magnetis untuk anak muridnya.


Senangilah menulis

Menulis memang mengasyikkan, bagi yang sudah mahir apa saja yang di dengar atau yang dilihat serta kejadian mereka bisa membuat tulisan, nah bagi penulis pemula juga harus belajar dengan mereka yang sudah menjadi senior.

Menurut cerita om Jay bloger ternama yang juga pembimbing belajar menulis online PGRI, beliau mengatakan bahwa “ supaya ilmu itu tidak hilang simpanlah dalam sebuah tulisan”, kemudian kata om Jay lagi, kalau setiap pertemuan kita menulis satu lembar saja sudah jadi buku dengan 256 halaman, Gampang kok menulis buku, atau setiap hari kita menulis berapa halaman yang bisa kita dapatkan.

Menulis menurut nara sumber Dr. Uswandi,M.Pd adalah:
Menulis di sebut mudah bisa, disebut sulit juga bisa, tergantung dari sisi mana kita memulainya. Menulis memerlukan kemampuan dan keterampilan sendiri. Untuk menulis kita perlu melihat
1.       Mengalahkan rasa malas
2.       Menghindari perasaan jelek terhap tulisan kita
3.       Menyiapkan waktu
4.       Memanfaatkan ketika ide itu muncul sewaktu-waktu
5.       Catat dibuku ketika ide itu muncul
6.       Jangan tunggu tulisan sempurna baru menulis
7.       Banyak membaca
Kapan ide itu muncul, kadang ide itu muncul saat kita sedang santai maka segera kita tulis poin-poinnya  supaya jangan hilang. Ini contoh tulisannya


Pada waktu atau suasana yang tepat kita bisa tulis ide tersebut. Setelah ide tersebut di tulis maka  bisa menjadi sebuah tulisan.


Jadi menulis ini dapat penulis simpulkan bahwa menulis tergantung dari niat, kiat, keikhlasan dan kemauan yang kuat mau menyisikkan waktu untuk kita melaksanakannya.

Kemudian saya juga mengutif kata dari Mr. Bams yang moderator atau ketua kelas dalam belajar menulis gelombang 8 “ yang lebih keren saat ini bisa menulis dalam hati kemudian mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan tulisan itu sudah mulai mendarat tidak hanya dalam hati tetapi kelak dalam sebuah buku”.

KESIMPULAN

Internet dan era guru menulis sangat erat kaitannya, apalagi di masa COVID-19 saat ini, guru tidak boleh anti dengan internet dan gagap dengan internet, sekarang sudah zamannya guru berobah menjadi guru melenial apa yang di himbau oleh Mas Mentri Nadien Makarim untuk merdeka belajar, guru penggerak dan lain-lain. Ini betul – betul harus terwujud di semua jenjang sekolah dan di semua daerah. Karena kita tahu bahwa Negara kita Negara kepulauan, yang jarak antara pulau ke pulau yang lain itu sangat jauh tidak terjangkau semua oleh nara sumber yang di utuskan oleh kementrian pendidikan atau Dinas Pendidikan  untuk tatap muka melatih guru, supaya bisa menjadi guru profesional dan juga terkandala dengan dana yang minim.

Tentu dengan cara belajar Daring (online) inilah yang lebih tepat bagi Negara kita untuk cepat memberi perubah terhadap dunia Pendidikan, dan musim COVID-19 ini pula peluang kita untuk memaksa diri belajar internet.

Menulis ini pula kesempatan bagi kita, di era banyaknya guru penggerak yang di bentuk oleh Kementrian pendidikan, bekerja dengan suka rela untuk membantu guru- guru yang belum bisa menulis untuk bisa belajar bersama-sama.

Terima kasih kepada pembaca, mohon saran dan kritikannya untuk penulis. Dan terima kasih pak Akbar zainudin yang telah membimbing penulis.



15 comments:

  1. ayo kita belajar menulis dari pak uswadin

    ReplyDelete
  2. Super tulisannya, guru memang agen perubahan bahkan sejak dahulu kala. Dengan perubahan kurikulum pun guru sudah taat kondisi, tentu dengan ketulusan. Tetapi ada yang tidak boleh ketinggalan, bahwa menulis harus mampu membangun sebuah paradigma yang kuat untuk dapat membawa anak sebagai generasi bangsa, masuk dalam sebuah kondisi di mana anak dalam alam kekinian dihadapkan pada problematika yang begitu kompleks, dari sebuah ancaman global bahkan degradasi yang begitu hebat. Semoga tulisan semakin nampak mencerminkan guru dengan segudang kepribadian, karena guru memiliki magnetis untuk anak muridnya. Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih komentar dan masukkannya buk ... nantikan akan di tambah kedalam tulisan saya diatas

      Delete
  3. Tulisan bagus sekali. Guru memanf harus bisa menulis.

    ReplyDelete
  4. Keren Bu, Tulisannya mengalir.Jadi punya semangat untuk belajar menulis walaupun kami sangat pemula. Lanjutkan Bu .

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih buk ... ayoo kita sama - sama belajar dengan semangat mumpung banyak yang membimbing kita

      Delete
  5. Tulisan yang bagus meski pemula. Saya malah belim berani nulis bu

    ReplyDelete
  6. Mantap Bu Rapih dan menginspirasi Bu.

    ReplyDelete