INTERNET DAN GURU MENULIS
Oleh: Rasita
Saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan kita bekerja bersama – sama, saling tolong menolong, bersatu padu, dan
gotong royong kata Presiden Joko widodo pada tanggal 15 Maret 2020. di dalam menghadapi libur COVID-19.
Berawal dari sinilah penulis merespon tawaran dari
pemerintah, salah satunya adalah belajar dari “ Rumah “ dengan memanfaatkan masa libur COVID-19 yang
begitu panjang, dan bisa mengurangi kejenuhan berada dirumah tanpa kegiatan
yang positif, dan juga untuk bisa belajar yang lebih tepat sekarang ini, adalah belajar menggunakan internet dalam
kegiatan yang positif, salah satu contohnya belajar menulis lewat online dan
menyimpan tulisan di Blogspot.
INTERNET DAN ERA GURU MENULIS
Di musim mewabahnya COVID-19 ini, Internet jadi incaran,
dicari dan diminati hampir semua orang,
tak ke tinggalan pentingnya bagi guru, kepala sekolah dan pekerja kantor
lainnya. Saat edaran dari Pemerintah keluar mewajibkan Pegawai dan Pekerja lain
untuk melakukan pekerjaan dari rumah tentu harus menggunakan INTERNET.
Kondisi Pendemi
COVID-19 mengakibatkan perobahan yang luar biasa, terutama untuk Pendidikan, semua
jenjang harus beradabtasi secara tiba-tiba drastic untuk melakukan pembelajaran
dari rumah melalui online (daring).
Tentu hal ini bukan lah mudah karena belum semuanya mengerti dan menguasai Internet, bagai mana
kita harus mengatasinya ? tentulah kita harus merobah minsetd kita. Kita harus
mengikuti jamannya sekarang, mau tak mau kita harus belajar, belajar, dan
belajar.
Harus Belajar Internet.
Dimanakah tempat kita belajar? Mbah google menanti dan
menerima kita sebagai murid dan sebagai guru untuk bertanya, apa yang google
tidak tahu, semuanya dia bisa menjawab pertanyaan kita, selagi kita punya
semangat dan motvasi untuk berobah menjadi orang yang kreatif dan inovatif.
Di Internet banyak yang bisa kita ikuti, seperti contoh:
mengikuti group - group guru penggerak, Facebook, twiter, instegram, talegram, dan
Aplikasi Zoom, Webex, youtobe serta yang lain – lainnya.
Akses – akses tersebut dapat di manfaatkan untuk
mengembangkan pengetahuan dan wawasan, sangat di perlukan peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM), terutama bagi Pendidik.
Pendidik di tuntut untuk kreatif dalam penyampaian materi
melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan dengan jenjang
Pendidikan dan kebutuhannya.
Pola pikir yang positif dan semangat berinovasi yang tinggi ini, dapat membantu
menerapkan belajar daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang
tepat dan berkualitas, belajar dirumah dengan menggunakan media daring atau
internet mengharapkan orang tua sebagai role model dalam pendampingan belajar
anak menjadi baik dan mudah.
Bagi guru adalah bagai mana membuat pembelajaran tidak
menonton dan tidak membuat siswa stress, tentu perlu banyak belajar. baik itu belajar internet, belajar menulis ataupun banyak membaca.
Guru memang agen perubahan bahkan sejak dahulu kala. Dengan perubahan kurikulum pun guru sudah taat kondisi, tentu dengan ketulusan. Tetapi ada yang tidak boleh ketinggalan, bahwa menulis harus mampu membangun sebuah pradigma yang kuat untuk dapat membawa anak sebagai generasi bangsa, masuk dalam sebuah kondisi dimana anak dalam alam kekinian dihadapkan pada problematika yang begitu kompleks, dari sebuah ancaman global bahkan degradasi yang begitu hebat. semoga tulisan semakin nampak mencerminkan guru dengan segudang kepribadian, karena guru memiliki magnetis untuk anak muridnya.
Senangilah menulis
Menulis memang mengasyikkan, bagi yang sudah mahir apa saja
yang di dengar atau yang dilihat serta kejadian mereka bisa membuat tulisan,
nah bagi penulis pemula juga harus belajar dengan mereka yang sudah menjadi senior.
Menurut cerita om Jay bloger ternama yang juga pembimbing belajar
menulis online PGRI, beliau mengatakan bahwa “ supaya ilmu itu tidak hilang simpanlah
dalam sebuah tulisan”, kemudian kata om Jay lagi, kalau setiap pertemuan kita
menulis satu lembar saja sudah jadi buku dengan 256 halaman, Gampang kok
menulis buku, atau setiap hari kita menulis berapa halaman yang bisa kita
dapatkan.
Menulis
menurut nara sumber Dr. Uswandi,M.Pd adalah:
Menulis di sebut mudah bisa, disebut sulit juga bisa,
tergantung dari sisi mana kita memulainya. Menulis memerlukan kemampuan dan
keterampilan sendiri. Untuk menulis kita perlu melihat
1.
Mengalahkan rasa malas
2.
Menghindari perasaan jelek terhap tulisan kita
3.
Menyiapkan waktu
4.
Memanfaatkan ketika ide itu muncul sewaktu-waktu
5.
Catat dibuku ketika ide itu muncul
6.
Jangan tunggu tulisan sempurna baru menulis
7.
Banyak membaca
Kapan ide itu muncul, kadang ide itu muncul saat kita sedang
santai maka segera kita tulis poin-poinnya
supaya jangan hilang. Ini contoh tulisannya
Pada waktu atau suasana yang tepat kita bisa tulis ide
tersebut. Setelah ide tersebut di tulis maka
bisa menjadi sebuah tulisan.
Jadi menulis ini dapat penulis simpulkan bahwa menulis
tergantung dari niat, kiat, keikhlasan dan kemauan yang kuat mau
menyisikkan waktu untuk kita melaksanakannya.
Kemudian saya juga mengutif kata dari Mr. Bams yang
moderator atau ketua kelas dalam belajar menulis gelombang 8 “ yang lebih keren
saat ini bisa menulis dalam hati kemudian mempraktekkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Dan tulisan itu sudah mulai mendarat tidak hanya dalam hati tetapi
kelak dalam sebuah buku”.
KESIMPULAN
Internet dan era guru menulis sangat erat kaitannya, apalagi
di masa COVID-19 saat ini, guru tidak boleh anti dengan internet dan gagap
dengan internet, sekarang sudah zamannya guru berobah menjadi guru melenial apa
yang di himbau oleh Mas Mentri Nadien Makarim untuk merdeka belajar, guru
penggerak dan lain-lain. Ini betul – betul harus terwujud di semua jenjang
sekolah dan di semua daerah. Karena kita tahu bahwa Negara kita Negara kepulauan,
yang jarak antara pulau ke pulau yang lain itu sangat jauh tidak terjangkau
semua oleh nara sumber yang di utuskan oleh kementrian pendidikan atau Dinas
Pendidikan untuk tatap muka melatih guru,
supaya bisa menjadi guru profesional dan juga terkandala dengan dana yang
minim.
Tentu dengan cara belajar Daring (online) inilah yang lebih
tepat bagi Negara kita untuk cepat memberi perubah terhadap dunia Pendidikan, dan musim COVID-19 ini pula peluang
kita untuk memaksa diri belajar internet.
Menulis ini pula kesempatan bagi kita, di era banyaknya guru
penggerak yang di bentuk oleh Kementrian pendidikan, bekerja dengan suka rela untuk
membantu guru- guru yang belum bisa menulis untuk bisa belajar bersama-sama.
Terima kasih kepada pembaca, mohon saran dan kritikannya
untuk penulis. Dan terima kasih pak Akbar zainudin yang telah membimbing
penulis.
Ditunggu Komentarnya ya
ReplyDeleteayo kita belajar menulis dari pak uswadin
ReplyDeleteterima kasih Om Jay komentarnya
DeleteSuper tulisannya, guru memang agen perubahan bahkan sejak dahulu kala. Dengan perubahan kurikulum pun guru sudah taat kondisi, tentu dengan ketulusan. Tetapi ada yang tidak boleh ketinggalan, bahwa menulis harus mampu membangun sebuah paradigma yang kuat untuk dapat membawa anak sebagai generasi bangsa, masuk dalam sebuah kondisi di mana anak dalam alam kekinian dihadapkan pada problematika yang begitu kompleks, dari sebuah ancaman global bahkan degradasi yang begitu hebat. Semoga tulisan semakin nampak mencerminkan guru dengan segudang kepribadian, karena guru memiliki magnetis untuk anak muridnya. Tks
ReplyDeleteTerima kasih komentar dan masukkannya buk ... nantikan akan di tambah kedalam tulisan saya diatas
DeleteTulisan bagus sekali. Guru memanf harus bisa menulis.
ReplyDeleteterima kasih .... ide dari bapak Akbar malam tadi
DeleteKeren Bu, Tulisannya mengalir.Jadi punya semangat untuk belajar menulis walaupun kami sangat pemula. Lanjutkan Bu .
ReplyDeleteterima kasih buk ... ayoo kita sama - sama belajar dengan semangat mumpung banyak yang membimbing kita
DeleteMantab bu
ReplyDeleteMantapp betull bu
ReplyDeleteMantap bu
ReplyDeleteKeren....
ReplyDeleteTulisan yang bagus meski pemula. Saya malah belim berani nulis bu
ReplyDeleteMantap Bu Rapih dan menginspirasi Bu.
ReplyDelete