Resume Belajar menulis online gelombang ke 8 bersama Om Jay
Oleh Rasita
Bersama Nara Sumber yang punya pengalaman menulis Opini dan hikmah Di Republika.
Katanya lagi, izinkan perkenalkan nama Asep Sapa’at, tubuh
sehat, jiwa kuat, cita-cita ingin jadi orang bermanfaat.
Mengikat makna di
populerkan oleh almarhum Hernowo, segala yang berkaitan dengan aktivitas
menulis sebagai cara untuk memaknai hal – hal yang bisa kita lihat, didengar,
dirasakan, dan di renung.
Setiap orang memiliki hambatan menulis yang berbeda-beda.
Ada hambatan yang disebabkan kesulitan mengalirkan gagasan, ada juga karena
faktor mood, ada pula yang disebabkan karena faktor penguasaan bahasa serta
keterampilan menulis. Namun hakikatnya, setiap diri kita bisa menulis jika
konsisten mau belajar. Hal yang paling mudah ditulis adalah sesuatu yang dekat
dengan diri kita
Sebelum saya dapat mempublikasikan tulisan di media masa,
saya belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh
untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.
Berdasarkan kajian salah satu guru menulis saya, Mas Bambang
Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:
1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi
dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain.
Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan
rahasia.
2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun
sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain.
Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di
dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung
banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.
3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan u…
Sifat menentukan untuk siapa tulisan Anda tujukan. Pada
sifat pertama Bapak Ibu menulis, tetapi hanya Bapak Ibu sendiri yang
membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk publik
sehingga Anda perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.
Nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat
tulisan yang mana?
Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik,
dan sifat tulisannya publik terbuka.
Sebelum bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada
beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh
atau jiwanya. Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan
agar tulisan kita memiliki jiwa.
Tulisan akan memiliki jiwa saat penulis memiliki visi hidup
(cita-cita dan harapan), melibatkan emosi saat menulis, luas wawasannya (banyak
membaca, berdiskusi, jalan-jalan), berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah
dialami, menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan tulisan sebagai hasil
perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.
Menggagas: Berpikir dan Merencanakan
1. Mengumpulkan bahan referensi
2. Menentuian pembaca sasaran
3. Mengembangkan ide menjadi kerangka
Menyusun Draf
1. Menulis bebas
2. Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri,
pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki
3. Memasukkan data dan fakta
4. Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca
sasaran
Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan
Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data
dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.
Menerbitkan
Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta
pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.
Di luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor
nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke
media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar
meningkatkan keterampilan menulis.
Jauh sebelum tulisan saya dimuat di rubrik opini dan Hikmah
Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.
Nah ini jadi faktor nonteknis, punya jalinan silaturahim
dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari
para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media
cetak.
Izin saya bagikan beberapa tulisan saya yang dimuat di
rubrik opini dan hikmah Republika, Bapak dan Ibu guru hebat.
"Bagaimana menyiasati agar waktu menulis dan tema kita
sesuai dg waktu kirim/moment yg tepat?" Kita harus sensitive dengan momentum yang akan terjadi, misalnya 6 hari
lagi merupakan momen hari kebangkitan nasional. Nah, dari sekarang pak ady
sudah mulai menyiapkan belanja gagasan, tentukan Ide yang akan di tulis, dan
tuliskan dan kirimkan tulisannya paling lambat sehari sebelum tanggal 20 Mei. Prinsip
umum.
Pertanyaan 2, Slmt sore pak, apa syarat tulisan opini atau
artikel bisa layak cetak di media?.... Syarat
paling utama adalah ide orisinal dan menarik, data dan fakta yang disajikan
sahih, tata bahasa baik, dan sesuai dengan kriteria dari redaktur media cetak,
Pak.
Pertanyaan 3, Assalamualikum, bang asep yang luar biasa.
Trima kasih telah berbagi ilmu dan pengalaman. Pertanyaan saya bagaimana
menyiasati ketidakpercayaan diri atas tulisan yang sudah kita tulis?.... Bapak
coba konsisten menulis dulu di buku harian atau personal blog yang bersifat
pribadi. Nanti jika sudah mulai percaya diri, publikasikan tulisan kita. Jangan
takut mendapat kritikan dan masukan dari pembaca terhadap tulisan kita. Karena
justru hal tersebut bisa menjadi cermin untuk kita terus meningkatkan kualitas
tulisan.
Pertanyaan 4, Saya bu
Beni dr Bojonegoro, ingin bertanya bagaimana mengasah emosi dalam kepenulisan
sehingga tulisan kita bisa berkualitas , terima kasih…… Tuliskan sesuatu yang benar-benar pernah dialami oleh diri sendiri.
Saya pernah membuat tulisan di rubrik Hikmah Republika saat istri saya wafat.
Wah susah memulai kata pertama dan menutup kata terakhir karena saya ada rasa
yang hadir menemani saat membuat tulisan, Bu.
luar teknis menulis yang disampaikan di atas, faktor
nonteknis seperti disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke
media meski sering ditolak dan tak dimuat,
Apa saja yg menyebabkan tulisan sering di tolak media masa
dan bagaimana cara menulis yg bisa diterima media masa
Pertayaan 6, Saya sri Budi Gresik. Wah hebat Pak.selamat ya.
Saya mau bertanya bagaimana ciri artikel yang menarik untuk
diterbitkan.
Ide tulisan orisinal,
aktual dengan situasi kekinian di masyarakat, tata bahasa baik, data dan fakta
penunjang gagasan Bu Sri Budi lengkap dan sahih.
Pertanyaan 7, assalamu'alaikum Pak Asep Sapaat... ijinkan
untuk bertanya...apakah ada kriteria pembeda antar media cetak untuk bisa
menerbitkan suatu tulisan Bapak? matur nuwun penjelasannya...saya Rachmi dari
Banyuwangi…… Setiap media cetak punya
kebijakan sendiri terkait standar tulisan yang akan mereka terima. Misal,
tulisan Hikmah Republika tak ada di media cetak lain. Rubrik Hikmah khas punya
Republika. Jadi, kita harus pelajari secara cermat rubrik-rubrik yang ada di
setiap media cetak agar kita bisa tepat memilih media mana untuk menerbitkam
tulisan kita.
Pertanyaan 8, sy cndra dr MTsN 1 Langkat Sumatera Utara,
sangat senang bisa berinteraksi dngn bpk..mmbca CV bpk membuat sy trpncing
untuk bs ikut dlm forum virtual lain yg bpk isi... Baik pak, prtnyaan ini
terkait dengan problem yg sy hadapi...sy mulai mnulis dr bntuk2 fiksi yg
diksiny penuh majaz dan ktika sy mncoba k non fiksi yg ilmiah sy ksulitn...apa
solusinya kr2 pak? Trmksh
Saran saya, Bapak
mulai pelajari tulisan-tulisan opini yang dimuat di media, lalu coba buat
tulisan bergenre nonfiksi. Ala bisa karena biasa, Pak Candra. Hal paling
penting dalam tulisan opini (nonfiksi) adalah tata bahasa baku dan pemilihan
diksi yang bermakna lugas.
Pertanyaan 9, Assalamualaikum Pak Asep, saya ingin bertanya
bagaimana caranya supaya ide yang sudah kita miliki menjadi sebuah judul yang
menarik untuk dibuat suatu tulisan, karena kadang terlintas ide tetapi susah
sekali mencarikan judul yang tepatnya untuk ide tersebut, eti haryati -Bogor Jawa Barat.
Ada beberapa
pendekatan saat menulis. Ada yang langsung menetapkan judul, lalu membuat
tulisan. Tetapi ada juga yang sebaliknya, buat tulisan dulu untuk menguraikan
idenya, judul bagian terakhir. Saran saya untuk Bu Eti, menulis dulu, nanti
judul diputuskan terakhir. Boleh minta pendapat ke guru menulis Bu Eti atau
rekan sejawat terkait pilihan judul dari tulisan yang sudah dibuat Bu Eti.
Pertanyaan 10, Terimakasih Pa Asep, sangat memberkati. Pertanyaan
saya, sebagai pemula bagaimana Cara kita
mengatasi hambatan yang disebabkan oleh kesulitan dalam mengalirkan gagasan
tersebut Pak. Selain kita berlatih terus tentunya.
Hambatan paling
mendasar kita sulit mengalirkan gagasan karena gagasan yang mau diungkapkan
belum jelas. Persoalan lainnya, kita kekurangan bahan untuk menunjang
penyelesaian tulisan kita. Hal lain yang juga kerap terjadi, saat menulis, kita
menempatkan diri dalam 2 peran sekaligus sebagai penulis juga editor. Saat
menulis, lalu diedit, kita berhenti. Balik lagi ke awal. Terus terjadi seperti itu. Alhasil gagasan kita lewat
tulisan tak selesai-selesai. Itu pengalaman pribadi dan masih juga terjadi pada
diri saya
Menulislah dengan panggilan hati dan tuangkanlah kedalam
jiwa, dengan niat yang baik mudah-mudahan bisa menjadi sebuah tulisan yang
bermanfaat untuk orang banyak dan berguna untuk anak didik.
Demikianlah rangkuman materi hari ini, mudah-mudahan dengan
adanya tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan bisa jadi referensi.
Mohon Komentarnya ya
ReplyDelete👍👍
ReplyDeleteManteb bu
ReplyDeleteluar biasa pak asep
ReplyDeletemantap bu👍
ReplyDeleteSubhanallah Pa Asep
ReplyDeleteMantap
ReplyDeletemantap
ReplyDeletesiip...
ReplyDeleteLengkap ibuk..
ReplyDelete