Sunday, May 3, 2020

Mengambil hikmah di libur COVID-19


Mengambil hikmahnya libur  di COVID-19


Mewabahnya COVID-19 di dunia, membuat semua orang pada ketakutan, takut mengganggu kesehatan, ekonomi, ibadah, sekolah, pekerjaan dan lain-lain.
Tak ketinggalan  bangsa Indonesia Presiden beserta pembantunya, seperti para mentri-mentri, Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa, DPR, DPD dan DPRD semua bergandeng tangan untuk mencari solusi terbaik.


Pada bulan maret Presiden mengeluarkan peraturan tentang kedaruratan kesehatan terhadap COVID-19, disusul lagi oleh mentri-mentri sesuai dengan bidang masing-masing juga turut serta mengeluarkan edaran, diantaranya menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadein Makarim untuk meliburkan sekolah selama 14 hari.


Kepala daerah Gubernur dan Bupati menindak lanjuti peraturan Presiden tentang kedaruratan kesehatan dengan membuat surat edaran juga, dengan isi surat edarannya adalah meliburkan sekolah selama 14 hari.


Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengedarkan kesekolah-sekolah lewat wa group, pihak sekolah mengumpulkan semua guru dan staf untuk membahas surat edaran tersebut dengan membuat program darurat dalam rangka mengatasi pembelajaran tetap berlaku walaupun dimana saja ruang kelasnya, entah itu dirumah.


Bagai mana sistem pembelajaran berlangsung ? tentu timbul pertanyaan, kalau di pikir – pikir tidak ada yang lebih efektif kecuali belajar online, Pembelajaran online ini apakah bisa diterima semua pihak ? timbul lagi pertanyaan seperti guru, sisw dan orang tua. Kita menyadari bahwa tidak semuanya mempunyai ekonomi yang baik, ada yang kaya munkin bisa menerima, bagi yang miskin belum tentu bisa menerima dan juga walau dia kaya tapi tidak menguasai IT bagai mana pula. Inilah PR besar bagi pihak sekolah dan Kepala Sekolah putar otak mengatasi hal ini.


Tapi melalui rapat dengan dewan guru dan staf ada yang memberi pendapat, bagi yang punya HP dan mampu kita buat saja wa group dan bagi yang tidak punya HP dan tidak mampu kita suruh bertanya pada teman yang terdekat untuk mengerjakan tugas.
Jadi semua menyepakati cara- cara seperti itu, akhirnya guru semuanya membuat program belajar dari rumah atau belajar daring/ online.

Segi Positif COVID-19


Dengan adanya COVID-19 dapat kita ambil hikmahnya terutama desegi pembelajaran Daring yang semula hampir semua guru dan siswa hanya mengenal belajar dengan tatap muka dan berada di ruang kelas saja sekarang tidak lagi, dulu orang tua kurang peduli dengan anaknya tentang sekolahnya dan pembelajarannya, sekarang sudah ikut mendampinginya bahkan mereka tahu bagai man susahnya mengajar dan membimbing.


Menurut (Pak Indra Charismiadi) mengatakan “ Banyak hal yang menarik, lucu, maupun yang terjadi dalam proses belajar Daring/online ini. Bisa dilihat bagai mana gagapnya sebagian para pendidik, sterntya sebagiannya orang tua yang mendampingi anak – anaknya belajar dirumah, dan tentunya bagai mana siswa kebingungan menghadapi tumpukan tugas yang aneh- aneh dari para pendidik yang sedang gaptek. Namun demikian guru yang tadinya gaptek di paksa oleh situasi untuk belajar dan belajar menggunakan teknologi “ awal terpaksa akhirnya terbiasa dan mungkin akan jadi ketagihan.



Menurut yang di sampaikan oleh pak (Renald Kasali) dalam webinar  yang di selenggarankan oleh PGRI tentang ”Slef driving di era baru Pendidikan” Pola efektif belajar dari rumah. Dalam hari pendidikan nasional tahun 2020, bahwa sebuah kesulitan akan memaksa manusia untuk berobah. Kita di paksakan untuk merobah system oleh VOVID-19 atau Virus Corona. Dalam mengahadapi perubahan itu, kita sebagai guru perlu punya komitmen untuk memulai perobahan dan konsisten menjalaninya jangan pernah takut dengan kesulitan, karena kesulitanlah yang dapat menimpa manusia. Wabah ini telah merubah system pendidikan di Indenesia menjadi pembelajaran jarak jauh. Semua pihak mau tidak mau harus mengikutinya. Untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh, di perlukan metode baru, berbeda dengan system tatap muka yang biasanya mengandalkan ceramah dan interaksi langsung, karena kita baru menjalankan system ini, banyak pihak yang keberatan terutama dari pihak orang tua, berbagai keluhanpun bermunculan.


Menurut pendapat (Gus Nadir) wabah in justru membawa hikmah luar biasa. Dari sisi eko system lingkungan dan alam, langit kembali biru, aliran sungai kembali jernih karena berkurangnya polusi udara dan sampah limbah akibat pabrik-pabrik berhenti beroperasi.


Pantai menjadi bersih dari dari sampah plastic, ikan berenang gembira karena tak lagi diganggu kapal pesiar mewah. Burung terdengar bersahutan karena jalan raya tak lagi brisik dengan suara knalpot dan klakson.
Keluarga yang selama ini tak pernah duduk makan bersama dan saat bertemu biasanya hanya uang dan kerja yang di bahas, kini lebih banyak berkumpul dirumah beribadah dan beraktivitas bersama keluarga.


Gus nadir pun mengutif ayat ( Q.S albaqarah) 286 yang berbunyi: “ Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupan


Kesimpulannya dengan adanya COVID-19 ini dapat kita petik hikmahnya adalah didalam pembelajaran selama ini banyak yang tatap muka, memberi penjelasan yang begitu panjang, dengan adanya libur dan belajar dirumah jadi pola belajar kurikulum 13 yang siswa aktif, kreatif, guru aktif, kreatif dan orang tua terlibat untuk membantu sekarang sudah terbukti, mereka ikut mendampingi siswanya  belajar, dan merekapun merasakan betapa susahnya mendidik dan mengajar.


Linkungan alam selama ini sangat besar pencemarannya, sekarang mulai berkurang, aktifitas dijalanan berkurang sehingga sunyi dan sepi, pasar-pasar dan toko-toko ramai, sunagi-sungai bersih, samapah berkuarang, hewan-hewan merasa senang tidak ada lagi yang mengusiknya.tanaman dan rumput tumbuh subur tidak ada yang memijak dan memetiknya.


Demikianlah artikel yang dapat saya buat, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua, terima kasih ….. penulis Rasita SDN 16 Penarik.  


1 comment: