Oleh: Rasita,S.Pd Kepala SD Negeri 16 Penarik
Mewabahnya COVID-19 di dunia, membuat semua orang merasa Terancam dan kuatir, karena bisa mengganggu kesehatan, ekonomi, ibadah,
sekolah, pekerjaan dan lain-lain.
Tak ketinggalan bangsa Indonesia Presiden beserta
pembantunya, seperti para mentri-mentri, Gubernur, Bupati, Camat, Kepala Desa,
DPR, DPD dan DPRD semua bergandeng tangan untuk mencari solusi terbaik.
Untuk mencegah dan menghilangkan kekuatiran semua orang, kepala pemerintahan atau
kepala Negara, hampir seluruh dunia mengeluarkan peraturan kedaruratan
kesehatan, tak ketinggalan bangsa kita yaitu Indonesia.
Pada bulan maret Presiden mengeluarkan
peraturan tentang kedaruratan kesehatan terhadap COVID-19, disusul lagi oleh mentri-mentri
sesuai dengan bidang masing-masing juga turut serta mengeluarkan edaran,
diantaranya menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadein Makarim untuk meliburkan
sekolah selama 14 hari.
Kepala daerah Gubernur dan Bupati menindak
lanjuti peraturan Presiden tentang kedaruratan kesehatan dengan membuat surat
edaran juga, dengan isi surat edarannya adalah meliburkan sekolah selama 14
hari. kemudian kembali memperpanjangkan masa libur Sekolah. Dan sekolah diminta atau dihimabu untuk menerapkan sistem pembelajaran dari rumah.
Bagai mana sistem pembelajaran berlangsung ?
tentu timbul pertanyaan, kalau di pikir – pikir tidak ada yang lebih efektif
kecuali belajar online, Pembelajaran online ini apakah bisa diterima semua
pihak ? timbul lagi pertanyaan seperti guru, sisw dan orang tua. Kita menyadari
bahwa tidak semuanya mempunyai ekonomi yang baik, ada yang kaya munkin bisa
menerima, bagi yang miskin belum tentu bisa menerima dan juga walau dia kaya
tapi tidak menguasai IT bagai mana pula. Inilah PR besar bagi pihak sekolah dan
Kepala Sekolah putar otak mengatasi hal ini.
Tapi melalui rapat dengan dewan guru dan staf
ada yang memberi pendapat, bagi yang punya HP dan mampu kita buat saja wa group
dan bagi yang tidak punya HP dan tidak mampu kita suruh bertanya pada teman
yang terdekat untuk mengerjakan tugas.
Jadi semua menyepakati cara- cara seperti
itu, akhirnya guru semuanya membuat program belajar dari rumah atau belajar
daring/ online.
Hikmah di libur Covis-19,
ini merupaka kesempatan berharga bagi kita semua dan dunia Pendidikan khususnya. Virus ini membuat siswa belajar dirumah bersama orang tua dan guru mengajar jarak jauh atau daring dari masing-masing rumah mereka,
Dimana mereka bisa berkumpul bersama keluarga disinilah kesempatan untuk membangun komunikasi dalam keluarga, menciptakan kreatifitas dan kolaborasi bersama-sama, katakanlah membahas tentang bahaya Virus corona, serta berfikir secara kritis berita hoaxs,
Menurut anjuran dari Mas Mentri Nadien Makarim " Merdeka Belajar" saat libur Covid-19 bisa kita bangun dengan kegiatan aktivitas nyata dirumah, kemudian bisa kita terapkan ketercapaiannya di Sekolah.
kita tahu bahwa kurikulum yang sekarang ini berbasis Kompetensi, dan bukan berbasis konten materi.
siswa dapat di tugasi membuat jadwal kegiatan yang positif atau produktif dikeluarganya masing-masing, dan bisa di tulis dalam satu buku setiap hari, yang mana kegiatan keluarganya yang positif dan produktif, kalau ada foto dan vedio itu lebih baik. dan dikumpulkan ketika masuk sekolah, nanti bisa dijadikan naskah cerita atau mengarang bagi siswa. apa saja hasilnya merupakan kegiatan proyect base di keluarga selama libur Covid-19.
Siswa bisa terasah otak untuk melatih penguasaan kompetensinya,
menurut Zulkifli Anas, kemdikbud perlu memberikan guidance semacam ini sebagai sebuah kesempatan berharga dimana pembelajaran itu kunci ada pada siswa, bukan pada guru, apa lagi pada sekolah."bukankah di era digital, ruang kelas secara fisik memang bukan lagi persyarat utama terlaksananya pendidikan yang efektis? .
Dengan demikian guru tertantang untuk melakukan inovasi mengaitkan pembelajaran di ruang kelas dan di rumah. Papar pakar Pendidikan itu.
Dengan adanya libur Covid-19 bagi sekolah dapat kita ambil maknanya, bisa kita arahkan bahwa belajar dari rumah dengan memanfaatkan berbagai aplikasi dan konten pembelajaran online, ini keuntungan besar bagi kita yang selama ini kita kurang memahami tentang IT, jadi mahir dan biasanya selau belajar tatap muka sekarang sudah bisa jarak jauh.
Sisi positif Hikmah Covid-19
Apa saja hikmah di libur Covid-19
Hikmahnya terutama desegi pembelajaran Daring yang semula hampir semua guru dan
siswa hanya mengenal belajar dengan tatap muka dan berada di ruang kelas saja
sekarang tidak lagi, dulu orang tua kurang peduli dengan anaknya tentang
sekolahnya dan pembelajarannya, sekarang sudah ikut mendampinginya bahkan
mereka tahu bagai man susahnya mengajar dan membimbing.
Menurut (Pak Indra Charismiadi) mengatakan “
Banyak hal yang menarik, lucu, maupun yang terjadi dalam proses belajar
Daring/online ini. Bisa dilihat bagai mana gagapnya sebagian para pendidik,
sterntya sebagiannya orang tua yang mendampingi anak – anaknya belajar dirumah,
dan tentunya bagai mana siswa kebingungan menghadapi tumpukan tugas yang aneh-
aneh dari para pendidik yang sedang gaptek. Namun demikian guru yang tadinya
gaptek di paksa oleh situasi untuk belajar dan belajar menggunakan teknologi “
awal terpaksa akhirnya terbiasa dan mungkin akan jadi ketagihan.
Menurut yang di sampaikan oleh pak (Renald
Kasali) dalam webinar yang di
selenggarankan oleh PGRI tentang ”Slef driving di era baru Pendidikan”
Pola efektif belajar dari rumah. Dalam hari pendidikan nasional tahun 2020,
bahwa sebuah kesulitan akan memaksa manusia untuk berobah. Kita di paksakan
untuk merobah system oleh VOVID-19 atau Virus Corona. Dalam mengahadapi perubahan
itu, kita sebagai guru perlu punya komitmen untuk memulai perobahan dan
konsisten
menjalaninya jangan pernah takut dengan kesulitan, karena kesulitanlah yang
dapat menimpa manusia. Wabah ini telah merubah system pendidikan di Indenesia
menjadi pembelajaran jarak jauh. Semua pihak mau tidak mau harus mengikutinya.
Untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh, di perlukan metode baru, berbeda
dengan system tatap muka yang biasanya mengandalkan ceramah dan interaksi
langsung, karena kita baru menjalankan system ini, banyak pihak yang keberatan
terutama dari pihak orang tua, berbagai keluhanpun bermunculan.
Menurut pendapat (Gus Nadir) wabah in
justru membawa hikmah luar biasa. Dari sisi eko system lingkungan dan alam,
langit kembali biru, aliran sungai kembali jernih karena berkurangnya polusi
udara dan sampah limbah akibat pabrik-pabrik berhenti beroperasi.
Pantai menjadi bersih dari dari
sampah plastic, ikan berenang gembira karena tak lagi diganggu kapal pesiar
mewah. Burung terdengar bersahutan karena jalan raya tak lagi brisik dengan
suara knalpot dan klakson.
Keluarga yang selama ini tak pernah
duduk makan bersama dan saat bertemu biasanya hanya uang dan kerja yang di
bahas, kini lebih banyak berkumpul dirumah beribadah dan beraktivitas bersama
keluarga.
Bagai mana memanfatkan hikmah dilibur Covid-19
Belajar dirumah, bagi siswa banyaklah berkomunikasi dengan orang tua atau minta dampingi orang tua ketika mengerjakan tugas apa bila menemui kendala.
Bagi orang tua janganlah menganggap ini adalah beban, lihatlah sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan dengan anak, jika da masalah komunikasikan, jika terjadi kesulitan kerjalah sebagai tim untuk mencari solusi.
Mengelola hikmah libur Covid-19 dengan baik dan efesien.
a. Berada di rumah bersama keluarga, belajar dirumah, berkomunikasi yang lancar, makan bersama, dan
beribadah bersama.
b. meredam penularan Virus Corona untuk tiak menyebar kemana mana kesehatan kita terjaga.
c. Atur keuangan kita selama libur Covid-19 se efesien munkin dengan
mengurangi aktivitas dan rutinitas terutama yang diluar rumah.
d. Memiliki waktu lebih dengan orang keluarga, ini bisa kita jadikan
momen yang
tepat untuk mengisi waktu luang bersama keluarga. bisa melakukan
kegiatan yang positif seperti masak bersama, olah raga bersama, dan beribadah
bersama.
Dapat kita simpulkan dengan adanya COVID-19
ini dapat kita petik hikmahnya adalah didalam pembelajaran selama ini banyak
yang tatap muka, memberi penjelasan yang begitu panjang, dengan adanya libur
dan belajar dirumah menjadi pola belajar kurikulum 13 yang siswa aktif, kreatif,
guru aktif, kreatif dan orang tua terlibat untuk membantu sekarang sudah
terbukti, mereka ikut mendampingi siswanya
belajar, dan merekapun merasakan betapa susahnya mendidik dan mengajar.
Linkungan alam selama ini sangat
besar pencemarannya, sekarang mulai berkurang, aktifitas dijalanan berkurang
sehingga sunyi dan sepi, pasar-pasar dan toko-toko ramai, sunagi-sungai bersih,
samapah berkuarang, hewan-hewan merasa senang tidak ada lagi yang
mengusiknya.tanaman dan rumput tumbuh subur tidak ada yang memijak dan
memetiknya.
Mari kita semua untuk bisa mengambil
sisi positifnya, didalam mewabahnya virus Corona di tanah air. Jangan kita
pandang semuanya adalah negative.
Demikianlah artikel yang dapat saya
buat, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua, terima kasih.
Di tunggu komentarnya ya
ReplyDeletemantap bu...bnk ceritanya
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteWah siiip lanjut
DeleteSip
ReplyDeletelanjutkan
ReplyDeleteBetul bu kita harus banyak belajar dari covid ini
ReplyDelete