Resume Pembelajaran
menulis online bersama buk SISKA pada gelombang 8, pada malam jumat 19 Juni
2020 pukul 19.00.
Ditulis
oleh: Rasita,SPd
Ayoo kita
simak dan baca pengalaman dan ilmu beliau malam ini ,narasumber yang tidak
kalah hebat dan luar biasa pengalamannya dalam menulis. Beliau lahir
di Klaten pada Tanggal 12 Desember 1985.Pendidikan S1 beliau ditempuh di
Universitas Jendral Soedirman Purwokerto jurusan Ilmu Komunikasi lulus tahun
2008 .
Setelah
lulus kuliah banyak sekali pengalaman pekerjaannya, salahsatunya adalah pernah
menjabat sebagai Staf Fundraising Griya Zakat Dompet Dhuafa tahun 2008 dan
masih riwayat pekerjaan beliau yang sungguh luar biasa banyaknya.
Menurut
beliau Ragam non fiksi di bagi menjadi 5 bagian,yaitu :
1.Berita
Yaitu :
Cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat.
2.Essay
Yaitu :
Karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya yang sering juga disebut dengan opini.
3.Catatan
Perjalanan
Yaitu :
Tulisan tentang sebuah proses perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui
atau yang dialami dalam perjalanan tersebut.
4.Artikel
Informatif
Yaitu :
Tulisan berisi tentang suatu hal tujuannya untuk menambah pengetahuan atau yang
sifatnya menghibur .
5.Best
Pratice
Yaitu :
Tulisan tentang pengalaman terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Biasanya
guru yang terlibat di dunia pendidikan.
Selanjutya
materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari para peserta pelatihan.
Jawaban
Pak mardiyanto dari kapuas ,tentang menulis fiksi, perlu banyak membaca
karya fiksi juga untuk memicu otak kita berimajinasi dan membangun cerita yang
menarik. Terkadang saat hendak menulis fiksi kita ingin menyajikan konflik yang
menarik agar pembaca bisa menikmati karya kita.
Bapak suka menulis fiksi ya?
Monggo mampir ke halaman saya Pak https://www.storial.co/book/mencari-bahagia. Tulisan
Bapak (dan Teman-teman sekalian) juga bisa diposting di sana lho Bisa
belajar juga dari penulis-penulis kawakan di sana
Pertanyaannya
Pak Edi dari Aceh .Bagaimana menulis berita yang baik?
Pertama
harus terpenuhi dulu semua unsur beritanya.
Apa itu? 5W+1H (Who, What, When,
Where, Why, dan How). Jadi sebuah berita harus bisa menceritakan siapa
melakukan apa, kapan dan di mana dilakukannya, mengapa melakukan itu, dan
bagaimana ia melakukannya.
Kedua, ada
nilai aktualitas dan faktualitas dalam berita. Aktualitas itu kecepatan berita
ditayangkan. Jadi makin cepat sebuah peristiwa diangkat menjadi berita dan
ditayangkan/dimuat, akan lebih diminati khalayak.
Kemudian
faktualitas, ini bicara tentang kebenaran. Jadi sebuah berita harus benar-benar
berdasarkan peristiwa nyata. Makin dekat sebuah berita dengan keseharian
khalayak, biasanya akan makin diminati. Misal, Pak Edi menuliskan berita
tentang seorang guru biologi di Aceh yang berhasil menemukan formulasi vaksin
corona.
Nah, Rekan-rekan guru lain pastilah akan tertarik untuk membaca itu
daripada membaca tentang fashion show yang digelar di New York.
Terakhir,
kemampuan menulis kita berbanding lurus dengan kemampuan membaca, saya selalu
percaya itu. Jadi, makin banyak Bapak membaca berita, maka Bapak akan lebih
mudah memproduksi diksi kata yang menarik pada naskah berita Bapak.
Pada
kesempatan hari ini beliau akan memberikan materi mengenai Ragam Non Fiksi.
Demikianlah Rangkuman saya mudah - mdahan rangkuman ini bisa menambah wawasan kita . terima kasih buk Siska.
Ditunggu komentarnya kawan - kawan
ReplyDelete